Rabu, 22 Februari 2012

CERITA MISTERI (sILAHKAN BACA N dOWLOAD)

Aku Diserang Siluman Harimau


           

Aku tinggal di daerah Probolinggo, kira2 berjarak 16 kilometer dari pusat kota. Daerah disekitar rumahku masih banyak terdapat pohon2, konon dulu adalah hutan yang dipugar sebagai tempat pemukiman.



Menurut cerita, disekitar rumahku itu terdapat siluman harimau putih yang sering menampakkan wujudnya pada malam-malam tertentu. Sebagai orang yang kurang percaya dengan hal-hal itu , saya menganggap itu hanya cerita isapan jempol belaka. Mungkin ini tujuan dari orang-orang tua untuk menakut-nakuti anaknya agar tidak keluar rumah di malam hari, gumamku dalam hati.



Kebiasaanku selepas sekolah di sore hari (sekolah saya masuk siang) adalah bercengkrama dengan anak-anak tetangga yang nongkrong di ujung gank sambil bernyanyi. Maklumlah, kala itu belum ada TV sebagai sarana hiburan seperti sekarang ini.



Karena besoknya hari Sabtu dan saya tidak ada PR, saya kongkow agak lamaan. Kita makan dan minum, bernyanyi hingga pagi dini hari, sekitar pukul 1 pagi. Karena kelelahan saya buru pulang, dengan jarak tempuk 1 km saya berjalan kaki seorang diri. Ditengah perjalanan saya dikejutkan oleh seekor kucing yang tiba2 melintas di depanku. Aku terperanjat dan hampir jatuh, untung saya bisa mengendalikan tubuhku yang sudah lelah ini.



Kejadian mengagetkan itu belum selesai. Selang beberapa saat saya di kagetkan oleh suara harimau AUMMMM AUMMMM hanya ada suaranya, wujudnya tak tampak. Aku penasaran dan coba menelusuri suara AUMAN itu. Herannya setiap aku cari selalu saja sumber suara berpindah. Inilah yang membuat bulukuduk ku berdiri dan aku merasa sangat takut.



Aku berusaha meyakinkan diri bahwa ini hanyalah ilusiku karena aku kelelahan. Namun beberapa saat kemudian, seperti ada yang menabrak diriku hingga aku jatuh terpental sejauh 10 meter ke parit-parit di pinggir jalan. Seluruh badanku kotor, tanganku terluka tergores batu keras. Aku lari tunggang langgang sambil berteriak tolong. Anehnya tak ada penduduk yang bangun.. suasana kampong begitu hening. Saya kapok begadang hingga larut malam lagi. [seperti dituturkan Johan di Condet]

         Dunia Gaib di Sekitar Kita

           

Kisah ini terjadi tahun lalu dan saya mendapat hikmah darinya



Dikeluarga, saya termasuk orang yang tidak percaya dengan dunia gaib. Mungkin ini secara tidak langsung didikan orang tuaku yang tidak mempercayai adanya alam lain di sekitar kita. Tak ada ucapan menakuti-nakuti saat aku masih kecil dulu. Bahkan mereka meyakinkan bahwa tidak ada yang namanya setan, hanya ada ketan
: , kata mereka.



Terus terang ini terbawa hingga aku dewasa. Sejumlah cerita2 horor dan misteri yang saya dengar dari teman-teman tidak saya anggap. Saya tidak takut dengan semua, saya takut hanya kepada yang menciptakan saya, Allohu Robbi. Mungkin akibat !'kesombongan!( ku ini Yang Diatas mengujiku dengan cobaan yang membuat saya bingung dan berakhir pada ketakutan yang amat sangat.



Sebagai seorang yang berkecukupan (alhamdulillah!K) saya selalu menyisihkan uang kontan untuk membiayai hidup ku sehari-hari. Maklum saya waktu itu baru lepas dari orang tua dan hidup mandiri di kota Yogyakarta. Setiap saya terima gaji bulanan dari kantor, saya selalu menyisihkan dengan menaruh di sebuah tas berukuran sedang di dalam lemari.



Suatu ketika uang hilang. Saya kelabakan dan bertanya kesana-kemari, termasuk menanyakan dengan Ibu Mira (pemilik rumah yang saya tempati). Menurut mereka tidak ada seorangpun yang dating dan masuk kedalam rumah yang saya tempati. Saya juga coba mengingat2, apakah uangnya saya sudah pakai dan saya lupa. Tapi sekali lagi ini tidak mungkin, sebab apa yang saya ambil dari dalam lemarin pasti saya catat.



Orang-orang disekitar rumah tahu semua jika uang saya hilang. Mereka bahkan menganjurkanku agar pergi ke orang pintar untuk menemukan uangnya yang hilang. Saya mengatakan kepada mereka jika saya tidak percaya dengan mistik-mistikan itu.

Hingga suatu ketika uang yang lenyap itu ada kembali. Kalo tidak salah dalam waktu 3 hari setelah hilang. Saya kembali dibuat bingung dengan keberadaan uang itu. Konon menurut pak ustad yang tinggal di dekat rumahku, ada sebagian JIN yang melakukan aktivitas transaksi seperti layaknya manusia. Penjelasannya tidak lengkap, apakah JIN itu dipelihara orang untuk mencolong duit orang? Yang pasti saya terheran2 dengan kejadian cepat yang membuatku akhirnya percaya bahwa ada alam lain di sekitar alam kita. Saya mohon ampun dengan Alloh SWT karena tidak meyakini adanya alam ghaib. Astagfirulloh!K saya sempat berfikir jika benar yang dikatakan pak ustad, berarti manusia berkoalisi dengan JIN untuk kejahatan dan ini adalah tindakan yang dilarang agama [seperti dituturkan wahyu di Pondok Kopi]



                   Motor Misterius

Kisah ini benar-benar terjadi di salah satu wilayah di Jakarta Barat. Kisah yang akhirnya menjadi kasus ini cukup menggemparkan warga dan sebagian masyarakat yang penasaran soal keberadaan motor misteruis.



Berawal dari Beny (nama samaran) yang memiliki hobby menunggangi motor balap, Kawasaki Ninja. Kesukaaan terhadap dunia motor berawal dari diajaknya dia menonton balap di kawasan Sentul. Selepas pulang dari sana, benny makin keranjingan motor. Motor yang dia miliki saat itu hanyalah motor butut, peninggalan jaman Orla (orde lama) yang sudah tidak laik tunggang karena sering rewel di jalan alias mogok mulu. Kegemarannya menonto siaran motor, MotoGp, membuat dia makin kepincut motor balap. Ortunya yang sedang naik daun (krn baru menjadi pejabat) senang melihat hoby baru anaknya. Ketimbang dikasih mentah duit, lebih baik dibelikan barang. Apalagi kalo duitnya disalahgunakan untuk beli Narkoba, mungkin ini kata hati ortunya.



Langsung saja, motor lawas dijual , dia pun mendapat kucuran dana tambahan dari ortunya. Kesampaianlah cita-citanya membeli motor balap, Kawasaki Ninja .



Semenjak punya NINJA, beny jadi jarang pulang. Selepas kuliah dia main tarik-tarikan bersama teman2nya di kawasan kemayoran. Kebiasaannya kumpul dengan teman2 menjadikan dia suka mabuk. Suatu ketika dia pulang mengendarai motornya dalam keadaan mabuk. Ajal pun tak bisa ditolak. Dia tersenggol truk peti kemas dan terpental dari motornya. Badan beny masuk ke kolong mobil peti kemas lain yang sedang melaju. Beny tewas tergilas mengenaskan, sementara motornya terlempar ke pinggir jalan dan hanya mengalami besot sedikit saja.



Untung saat kejadian itu ada aparat polisi yang sedang bertugas di jalan. Beny di bawa ke RS untuk di otopsi dan ortu dengan rasa sedih mendalam menjemput Beny untuk dimakamkan. Sementara Motor dan pengemudi truck peti kemas di tahan untuk di interogasi polisi.



Sejak kejadian itu, ortu Beny mengalami masa kejatuhan, karena pemerintahan yang sering berganti. Kekayaan yang dimiliki dikit demi sedikit habis sementara motor peninggalan Beny menjadi kenangan dan terancam dijual.



Aneh tapi nyata, sejak adanya keinginan dari Ortu Beny untuk menjual tunggangan kesayangan anaknya, sesuatu misteri terjadi. Suatu malam, sekitar pukul 2 malam, tetanggan dari rumah Ortu Beny mendengar derungan motor. Kejadian ini berlangsung beberapa lama, pastinya setiap malam jumat, motor berbunyi yang diikuti dengan bau tak sedap di sekitar rumah ortu Beny. Dan suatu ketika pula, tetangga mengintip ke garasi motor yang sedang berbunyi tak tampak sesuatu apapun hingga akhirnya motor mati dengan sendirinya. Anehnya, kejadian ini tidak diketahui oleh keluarga Beny.



Mendengar kisah misteri dari tetangganya, Ayah dari Beny berminat menjual motor itu sesuai dengan harga pasar. Ada seorang pembeli yang berani membeli motor misterius itu, beberapa kali dia mengalami kecelakaan tanpa sebab yang masuk akal. Misalkan motor oleng saat dibawa dengan kecepatan rendah, motor sering macet padahal sudah beberapa kali masuk bengkel untuk di service. Suatu ketika bahkan pernah motor pindah parkir saat dibawa ke kantor si penunggang, sehingga membuat bingung dia dan petugas parkir di sana



Kini, konon motor berada di pemilik yang ke -3 dan dibiarkan teronggok digarasi. Pernah ditawarkan dengan harga 5 juta saja, orang tidak ada yang berani membeli. Pasalnya kebiasaan motor berbunyi saat malam2 tertentu dan diikuti bau2 tak sedap masih berlangsung hingga kini. [lyz, seperti dituturkan Indra di Grogol, Jakarta]

 

    Kuntilanak di (WC) Kantorku

           

Kisah ini terjadi sekitar 3 tahun yang lalu, saat saya berkantor di salah satu gedung megah di kawasan Jl MH Thamrin. Sebagai coordinator di bagianku (tempat kerjaku adalah perusahan IT), aku kadang pulang larut malam.



Letak kantorku memang kurang nyaman, yakni di lantai 11 dari 13 lantai. Setiap pukul 19:00 sebagian listrik selalu dipadamkan, kecuali beberapa lampu di dekat lift dan beberapa lampu di ruanganku.



Bila ingin membuang hajat (kecil/besar), aku selalu ke lantai 13 karena lampu di lantai itu menyala 24 jam. Suatu malam, sekitar pukul 21:00 aku berniat buang air kecil. Maklum suhu udara diruanganku dingin, apalagi suasana diluar hujan. Tanpa rasa takut aku menelusuri ruangan demi ruangan disekitar kantorku yang saat itu lampunya remang-remang. Pas, ketika aku keluar pintu utama menuju lift, aku melihat sosok bayangan wanita sekelebat melintas menuju WC yang saat itu memang sudah gelap. Ah, mungkin ini halusinasiku saja, karena aku sedang lelah, ujarku dalam hati.



Kaki terus kulangkahkan hingga didepan lift dan memencet tombol panah (keatas), hingga kuselesaikan buang air kecil di lantai 13. Terus terang, pikiranku masih terganggu dengan penampakan itu. Hingga aku tiba kembali di lantai 11 dan mendengar suara gemericik air di WC nan gelap itu. Tak ayal lagi, ini mungkin gangguan buat menguji nyali ku. Langkah kaki menuju ruang kerja ku perlambat sambil mendengar dengan seksama suara air di WC itu.



Yakinlah dalam hatiku ini suatu ekspose penghuni dunia lain lantai 11 kepadaku.



Langkah ku percepat menuju ruang kerja, dimana hanya ada satu orang teman yang sedang cengengesan, mungkin dia sedang chatting.



Beberapa kali aku mengalami gangguang di WC setelah itu, yakni ketika (saat itu sabtu siang) aku kebelet dan di lantai 13 WC penuh, aku terpaksa nongkrong di WC dalam gelap dilantai 11. Terdengarlag suara cekikian di WC wanita yang letaknya disebelah WC ku. Bukan hanya itu, suara splash air toilet terus menerus bunyi dan cekikian yang bikin bulu kuduk berdiri. Langsung saja, air toilet ku bunyikan, dan pintu kubanting. Aku kabur dengan wajah pucat pasi.dasar kuntil !!!! [seperti dituturkan dani iswara, karyawan di gedung BII Thamrin]

Penghuni Dunia Lain di Rumahku


Sebelumnya aku tidak mengetahui jika rumah saya itu juga dihuni beberapa makhluk halus. Saya baru mengetahui ini setelah mendapat cerita dari guru ngaji keponakanku yang bisa lihat .



Menurut ceritanya, rumah saya itu dihuni oleh makhluk halus yang merupakan leluhur2 dari keluarga terdahulu yang menghuni bangunan itu (rumahku). Meski sudah dipugar beberapa kali, mereka enggan pindah, dan malah menampung penghuni lainnya.



Singkat cerita, saya tidak percaya dengan semua cerita guru ngaji keponakanku itu. Maklumlah saya belum pernah melihat makhluk halus satupun selama hidupku ini. ( sekarang saya 28 tahun). Pada malam 3 bulan lalu, semua itu terbukti. Saya melihat sesosok tubuh pendek di sekitar kamar mandi dan gudang. Sementara di taman saya menemukan sebuah bayangan hitam dengan tinggi sekitar 12 meter (setinggi pohon kelapa)



Beberapa kali bahkan saya memergoki sesosok bayangan putih berjanggut dan bersorban, keluar masuk perpustakaan. Sekalipun demikian tidak ada diantara mereka yang mengganggu ketentraman kehidupan keluargaku.



Namun, bila saja ada keluarga yang mengalami sakit kadang dia menampakkan diri dan membuat salah satu keluarga saya itu mengigau dan menunjuk sesuatu.



Setelah saya Tanya kepada guru ngaji itu, dia hanya komentar bahwa setiap rumah itu ada penghuninya. Dan disini (rumah saya) mereka banyak tapi tidak mengganggu. Mereka bahkan ikut menjaga rumah. Saya ingat peristiwa akan dirampoknya rumah saya. Saksi mata melihat dengan kepala dan mata sendiri tatkala sekelompok perampok lari tunggang langgang setelah melihat sesosok banyangan hitam tinggi itu. Aku baru sadar, mungkin makhluk ini yang pernah saya lihat beberapa bulan lalu. [noname, Jakarta selatan}

       Dikejar Bayangan Hitam


                 di Kampus


Buat yang pernah ke kampus UI di depok pasti tahu Asrama UI. Disebelahnya ada kuburan. Kata orang-orang sih, kuburan dekat asrama UI itu suka "makan korban" alias banyak setannya. Nah, suatu malam aku ikut latihan teater sastra UI sampai pukul 23.30 WIB. Karena aku sudah ditunggu teman-teman yang lain di asrama terpaksa aku harus pergi ke asrama malam itu juga usai latihan teater.



Setelah berjalan ke depan (stasiun UI) aku mencari-cari ojek yang bisa mengantar ku ke asrama. Dasar apes, atau mungkin juga karena sudah malam, pangkalan ojek sudah sepi alias para tukang ojeknya sudah pulang ke rumahnya masing-masing. terpaksalah aku jalan kaki dari stasiun UI ke asrama.



Nah, pas aku lihat jam tanganku waktu menunjukkan sudah dini hari (pukul 1 lewat 5 menit). Mulanya aku berjalan biasa saja. namun setelah semakin dekat dengan kuburan - jalan pintas dekat tanah perkuburan yang mau tidak mau harus aku lewati bila ingin cepat sampai ke asrama - aku mulai merinding soalnya jalanannya makin gelap banyak tertutup pepohonan besar. Aku beranikan diri tetap melangkah ke depan...terus melangkah walau dengan bernyanyi-nyanyi kecil mengusir takut. lama-lama kok, bulu kudukku semakin berdiri...wah gawat nih udah sampai tengah-tengah nih. mau balik tanggung, diterusin ngeri....



Di tengah kebingunganku tiba-tiba mataku menangkap sesosok bayangan hitam berjalan mendekat ke arahku. Aku masih berjalan ke depan...tapi anehnya bayangan orang itu semakin dekat berjalan kearahku. "lho, bayangannya semakin lama-semakin besar, tapi kok nggak sampai-sampai di dekatku...?"pikirku. Disitulah aku baru sadar kalau itu memang bukan manusia, langsung saja aku berlari sekuat tenaga sambil menutup telinga dan mata. Wuzz...wuzz...wuzzz, aku terus berlari.

Akhirnya, setelah berlari sekencang-kencangnya, aku sampai juga ke asrama, malahan di depan asrama seorang satpam langsung menyambutku dengan teguran, "Ada apa mas ?" Pasti dia heran, saat melihatku lari di tengah malam. Aku langsung ganti balik bertanya, "Mas, emang tadi ada satpam yang kontrol ?" Ia menjawab tidak dan ternyata semua satpam masih komplit. Lantas aku ceritakan saja kalau aku baru saja bertemu dengan orang seperti bayangan hitam besar berjalan mendekat tapi nggak sampai-sampai...hiiiiiiiiiiiii, kapok deh jalan sendirian ke asrama UI. [Kiriman : Rony, Sastra UI, Margonda Raya, Gang Kober]


               Tangan Misteri

    Penunggu SMKN Pekan Baru

Saya adalah siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 di Pekan Baru. Karena kampung saya jauh dari kota pekan baru maka saya coba tinggal kos. Setelah kos beberapa bulan saya mengajukan untuk bisa tinggal di sekolah. Maklumlah saya tidak mampu membayar kos yang sekarang tergolong muahal.

Alhamdulilah, aku mendapat restu dari kepala sekolah dan diperkenankan tinggal di sekolah itu, sambil bantu2 menjaga dan membersihkan piranti sekolah.

Sudah jauh hari pula, saya sudah diberitahun jika di sekolahku itu ada penunggunya. Tentang berita itu aku tidak ambil pusing. Semua saya pasrahkan dengan yang di atas, Alloh SWT.

Alkisah, teman saya bernama Subadi tinggal dan bekerja dengan saya hingga jam satu malam. Entah mengapa kita terus bekerja dan tidak kenal lelah, padahal itu waktunya buat istirahat.

Saat Subadi membersihkan kaca, terasa tangganya ada yang memegang. Ya, tangannya terasa dingin. Saat itu Subadi nekad menelusuri pangkal tangan yang ternyata tidak ada badannya. Maka, tak ada kata dia pun lari tungguang langgang dan dia cerita ama saya.

Setelah kejadian itu saya bermimpi berjumpa ama cewek cantik. Dia penuh senyum dan ingin mendekat. Namun langkahnya terhenti. Antar sadar dan tidak, dia tidak bergerak. Mulut saya komat-kamit membaca ayat suci Al Quran. Ternyata wanita itu tidak bisa mendekat lantaran ada alquran di dekat tempat tidurku.



Dia menghilang bersamaan dengan bangunnya saya untuk kekamar mandi untuk pipis, wudhu, sholat tahaddjud, dan mengaji. Sekalipun demian saya sempat keringat dingin dan nyaris tak berkutik. [noname]



          Kepala Di Perempatan


                  Dikira Duren


Kisah ini terjadi sudah lama sekali yaitu tahun 1975. Yang mengalami adalah pamanku yang seorang TNI Angkatan Darat berpangkat letnan dua. Ketika itu ia bertugas di Jakarta. Malam itu pamanku tugas piket malam. Pulang dari markas menuju asrama TNI pukul 3 pagi. Sebelum pulang ke asrama dia ingat pesan istrinya untuk beli martabak di perempatan jalan. Pamanku terbiasa jalan kaki setiap pulang piket malam. Karena memang jarak anatara markas dan asrama tidak begiru jauh. Apalagi untuk ukuran seorang perwira pertama seperti beliau. Begitu pun malam itu.



Sesampainya di perempatan, pamanku melihat para pedagang sudah tutup semua. Begitu juga tukang martabak langganannya. Mungkin karena hujan deras tadi sore yang baru berhenti beberapa saat yang lalu sehingga para pedagang yang biasanya ramai tidak satu pun yang buka. Kecewa melihat keadaan itu, pamanku memutar tubuhnya ke arah asrama. Saat itulah ia melihat sekilas sebuah benda di bawah tiang lampu stopan. Iseng, ia hampiri benda itu dan ternyata sebuah durian yang cukup besar dan bulat.



Sejenak ia berpikir, mungkin ini durian yang jatuh dari mobil bak waktu mengangkut ke pasar atau punya pedagang yang jatuh karena terburu-buru di kejar hujan tadi sore. Berpikir begitu, ia putuskan mengambil durian itu. Ia yakin istrinya akan senang walaupun pesanan martabaknya tidak ia dapatkan. Setelah melihat kanan-kiri kalau-kalau ada orang melihat, ia ambil durian itu lalu bergegas meninggalkan perempatan tersebut. Sambil berjalan ia periksa durian itu dengan cara memijit-mijit kulit durian. "Kok, empuk sekali durian ini, jangan-jangan busuk. Tapi tidak, warnanya bagus kok. Ah biarlah...", begitu ia membatin.



Akan tetapi, baru saja ia beranjak sepuluh langkah meninggalkan lampu merah, tiba-tiba seorang lelaki muda yang entah datang dari mana menegurnya : "Jangan di bawa pak, nanti yang punya nyari-nyari". Kaget bukan kepalang, pamanku menghentikan langkahnya. Karena terkesima dengan kehadiran pemuda itu bercampur dengan rasa malu karena ditegur sedemikian, tanpa bicara sepatah katapun, ditaruhnya durian itu. Sedetik ia tertegun, lalu dengan cepat meninggalkan tempat itu. Yang ada dihatinya adalah rasa malu bercampur sedikit heran.



Sesampainya di asrama ia ceritakan kejadian itu pada istrinya. Bibiku tertawa mendengar cerita suaminya yang mendapat malu itu. Walau pun sebelum tidur ia bertanya sambil lalu "Memangnya kalau durian sudah terlalu matang itu kulitnya empuk, Pap ?" Pamanku tidak menjawab. Rupanya ia sudah lelap tertidur.



Paginya, bibiku yang baru pulang dari pasar tergopoh-gopoh bercerita kepada pamanku bahwa ada kecelakaan tragis di perempatan. Sebuah motor tabrakan dengan sebuah konteiner tadi malam yang menewaskan si pengendara motor. Tragisnya, pengendara motor yang masih muda itu tubuhnya hancur, bahkan kepalanya pun terpenggal. Anehnya, polisi menemukan kepalanya berada jauh terpisah dari tubuhnya yang berada persis di bawah lampu merah. Seolah kepala itu ada yang memindahkannya beberapa saat setelah terjadi tabrakan maut tersebut.



Mendengar itu,pamanku mengerutkan alisnya. Bulu kuduknya tiba-tiba berdiri. Dengan lirih ia berkata, "Jangan-jangan durian yang semalam itu....."



Kisah ini nyata. Tapi aku sudah lupa tempat kejadian persisnya, karena kejadian ini sudah lama sekali. Aku mendengar kisah ini langsung dari sumbernya yang sekarang sudah pensiun. (Kiriman : Alang)




      Aku Menjepret Foto Leher


                   Terpenggal

Ini cerita nyata yang aku alami saat memotret patung di rumah sahabat Papa. Saya dan Papa memang hobby fotografi. Kemanapun kita pergi kamera selalu dibawa, setiap moment kami abadikan sebagai kenang-kenangan keluarga. Pada suatu hari kita berkunjung ke rumah rekan bisnis papa dibilangan silayah Jakarta Barat. Rumahnya besar dan lumayan menyeramkan. Lampu rumahnya, terutama bagian belakang, jarang dinyalakan. Hanya ruang tamu, itupun hanya lampu beberapa watt. Lampu besar dinyalakan jika ada tamu yang bertandang.

Saat itu menunjukkan pukul delapan malam dan kebetulan teman papa, sebut saja James, belum tiba dirumah. Dia dalam perjalanan pulang kantor. Dengan ijin pembantu yang ada dirumah itu kami mem-photo sejumlah sudut rumah om James yang dipenuhi barang-barang antik.

Kami berjalan bersama-sama, Papa di depan aku di belakang. Dengan asyiknya papa berjalan menuju ruangan belakang yang ternyata dipenuhi dengan patung-patung besar se-ukuran manusia. Tak mau kehilangan momen bagus, papa membidikkan kameranya ke patung berturut-turut: Jepret.prett.. sambil berjalan mendahului aku, jaraknya kira-kira 10 meter. Tiba-tiba aku dikagetkan dengan cekikikan salah satu dari puluhan patung dalam ruangan itu. Dan anehnya, papa terus saja berjalan seolah-olah tidak mendengar.

Singkat cerita, sepulang dari rumah om James aku segera mencetak hasil jepretan papa kemarin malam. Betapa terkejunya aku ketika melihat salah satu patung tak berkepala.patung itu memegang kepalanya sendiri yang seolah-olah baru terpenggal. Darah segar tampak menetes dari lehernya yang koyak. Karena takut melihat gambar yang sedemikian menyeramkan, akhirnya foto dan klisenya dengan seijin Papa, saya musnahkan. Sungguh pengalaman yang menyeramkan. [mod.zeu/nets1]




      Pengalaman Menyeramkan


               di Jurik Malam


Waktu aku masih SD, aku mengikuti acara persami (acara perkemahan) di sekolahku. Waktu itu ada acara jurig malam. Aku harus melewati sebuah pohon yang katanya angker, karena pernah ada orang bunuh diri disana. Mendengar itu aku tidak takut, malah ingin membuktikan sebagai anak pembrani direguku. Teman-teman yang lain sudah seperti mau menangsi waktu diberi tau harus melewati pohon itu, karena banyak yang mendengar cerita mengerikan tentang pohon itu.

Aku mencoba untuk tak takut. Aku berpikir, itu hanyalah bisa-bisanya kakak pembina saja. Pokoknya, kalau kakak pembina mau menakut-nakuti ... lihat aja!! ucapku dalam hati.

Waktu kami berjalan melewati pohon itu kami mendengar suara 'hii hii hii' seperti orang tertawa cekikikan. "Itu paling kakak pembina!" kataku yakin, menenangkan teman-temanku. Tiba-tiba saat kami melihat ke atas pohon ada seorang pria yang duduk di salah satu dahannya. pria itu memakai baju serba hitam, namun di gelap malam, aku melihat wajahnya mirip kakak pembinaku.

"Heh!! Jangan usil! jangan ganggu kami, pergi sana!! Atau nanti kamu akan menyesal!!" kataku dengan berani. Aku berpikir itu pasti kakak pembina yang iseng menakuti kami. Enak saja! Anak lain memang bisa ditakut-takuti, tapi aku nggak!

Orang berbaju hitam itu menatapku, lama ... lalu akhirnya naik lebih tinggi ke atas pohon. "Huh! Bener kan!" kataku pada teman-temanku, saat acara jurit malam selesai, aku berkata pada kakak pembinaku yang kukira 'hantu' yang aku lihat tadi "Kak, sayang ya! Kakak tadi nggak bisa nakut-nakutin aku! haha ... makanya! Cari trik yang lebih canggih!" kataku.

"Kamu ngomong apa sih?! Dari tadi kan kakak disini, sibuk buat teh anget buat kalian semua!" kata kakak pembinaku. saat aku bertanya pada kakak pembina yang lain, rupanya benar! kakak pembinaku tak kemana-mana sejak tadi. Lalu, siapa pria misterius itu?! Sampai sekarang aku belum mendapatkan jawabannya. [noname]

       Setan di Kampus UI Depok

Buat yang pernah ke kampus UI di depok pasti tahu Asrama UI. Disebelahnya ada kuburan. Kata orang-orang sih, kuburan dekat asrama UI itu suka "makan korban" alias banyak setannya. Nah, suatu malam aku ikut latihan teater sastra UI sampai pukul 23.30 WIB. Karena aku sudah ditunggu teman-teman yang lain di asrama terpaksa aku harus pergi ke asrama malam itu juga usai latihan teater.



Setelah berjalan ke depan (stasiun UI) aku mencari-cari ojek yang bisa mengantar ku ke asrama. Dasar apes, atau mungkin juga karena sudah malam, pangkalan ojek sudah sepi alias para tukang ojeknya sudah pulang ke rumahnya masing-masing. terpaksalah aku jalan kaki dari stasiun UI ke asrama.



Nah, pas aku lihat jam tanganku waktu menunjukkan sudah dini hari (pukul 1 lewat 5 menit). Mulanya aku berjalan biasa saja. namun setelah semakin dekat dengan kuburan - jalan pintas dekat tanah perkuburan yang mau tidak mau harus aku lewati bila ingin cepat sampai ke asrama - aku mulai merinding soalnya jalanannya makin gelap banyak tertutup pepohonan besar. Aku beranikan diri tetap melangkah ke depan...terus melangkah walau dengan bernyanyi-nyanyi kecil mengusir takut. lama-lama kok, bulu kudukku semakin berdiri...wah gawat nih udah sampai tengah-tengah nih. mau balik tanggung, diterusin ngeri.... Di tengah kebingunganku tiba-tiba mataku menangkap sesosok bayangan hitam berjalan mendekat ke arahku. Aku masih berjalan ke depan...tapi anehnya bayangan orang itu semakin dekat berjalan kearahku. "lho, bayangannya semakin lama-semakin besar, tapi kok nggak sampai-sampai di dekatku...?"pikirku. Disitulah aku baru sadar kalau itu memang bukan manusia, langsung saja aku berlari sekuat tenaga sambil menutup telinga dan mata. Wuzz...wuzz...wuzzz, aku terus berlari.



Akhirnya, setelah berlari sekencang-kencangnya, aku sampai juga ke asrama, malahan di depan asrama seorang satpam langsung menyambutku dengan teguran, "Ada apa mas ?" Pasti dia heran, saat melihatku lari di tengah malam. Aku langsung ganti balik bertanya, "Mas, emang tadi ada satpam yang kontrol ?" Ia menjawab tidak dan ternyata semua satpam masih komplit. Lantas aku ceritakan saja kalau aku baru saja bertemu dengan orang seperti bayangan hitam besar berjalan mendekat tapi nggak sampai-sampai...hiiiiiiiiiiiii, kapok deh jalan sendirian ke asrama UI. [Kiriman : Rony, Sastra UI, Margonda Raya, Gang Kober]




       Kok Hasil Fotonya Beda ?

                           

Kami berada di jayapura. Ceritanya begini: kakak kelasku sedang berada di suatu hotel dalam suatu acara sekolah. Di tengah-tengah acara mereka pergi ke tempat parkir, berhubung tempat parkir jauh dari acara dan kondisinya gelap dan sunyi mereka pun mulai membuat kesibukan masing-masing.



Salah satu kakak kelas kami memfoto dirinya sendiri. dan setelah di foto(menggunakan kamera digital built-in dari handphone)ternyata hasil yang di foto lain, yaitu seorang yang mungkin perempuan dan anda dapat melihat perbedaannya dari mata, hidung, pipi, mulut silakan anda lihat. [noname]




          JIN ATAU IBLISKAH

    DI PERUM HARAPAN BARU  

                    BEKASI

           

Ini kisah nyata pada tahun 2001. Pada hari sabtu siang saya sedang duduk di ruang tamu sambil nonton TV. Entah mengapa muncul sekelebatan kepala tanpa rambut, tampak daging berwarna merah dan dengan mata yang melotot. Dia masuk ke ruang tamu dan melewati saya. Kontan saya kaget dan lemas, tanpa ada sepatah katapun bisa terucap.



Beberapa hari kemudian saya jatuh sakit dan sempat dirawat di rumah sakit Islam Jakarta Timur selama dua minggu. Dan anehnya jin-jin itu banyak sekali. Mereka berterbangan dengan warna merah-menyala. Pernah suatu ketika saya sedang sholat isya, kepala saya di jeduk-jedukkan. Terus terang saya merasa takut meski saya rajin sholat (wajib dan sunah).



Anehnya, ayat-ayat yang saya bacakan tidak membuat jin-jin itu takut. Mereka malah semakin berani menampakkan diri. Yang paling aku takuti, jin2 itu menantangku dengan menetap di bawah tempat tidurku. Jumlahnya pasti tidak satu sebab, suara gaduh yang ditimbulkan banyak sekali, ditambah aroma bau yang menyengat, sesekali beraroma wangi.



Hingga saat ini saya pasrah kepada Alloh SWT. Jika ada pembaca yang ingin melihat silakan dating ke harapan baru II, Jl Aster 8. Perum harapan baru II dekat jembatan laying kranji, masuk ke kiri ada gapura harapan baru II. [noname, penghuni Perum harapan baru II]-lys



    Aneh, Ayunan goyang, Tapi


            Tak  ada Orang


Ini terjadi di sebuah, villa yang dimiliki oleh sebuah perusahaan media surat kabar di daerah Cipanas-Jawa Barat pada tanggal 26 November 2003.



Memang villa ini agak sedikit menyeramkan karena bangunannya mempunyai gaya-gaya artistik zaman Belanda karena memang bangunan lama.



Ada sebuah taman yang terletak di tengah-tengah komplek villa, dilengkapi fasilitas taman bermain.



Sekitar pukul 18.00 sore, gerimis kecil terjadi, waktu itu saya memang duduk diberanda pas menghadap kearah taman itu, tidak tahu ada perasaan seperti merinding dan bulu kuduk berdiri kira-kira 1 menit sebelum kejadian itu terjadi dan apa yang saya lihat bersamaan dengan perasaan merinding itu??



Saya melihat sepasang ayunan di taman bermain bergerak seirama dan sama ke depan dan ke belakang, makin lama hentakan ayunan itu semakin keras goyangannya, ya respons saja, saya langsung lari terbirit-birit mencari tempat keramaian, sampai tidur pun tidak bisa karena masih dibayang-bayangi.



Keesokan paginya saya menceritakan hal itu kepada penjaga di Villa itu, dan dia bilang memang di sini dulu ada sepasang kekasih yang mati secara mengenaskan ditembak serdadu Belanda karena Villa itu dibangun di tempat bekas perang kemerdekaan. tempat itu pas berhadapan dengan istana Cipanas. (From: Kala' Galaxie)





 Kuntil Anak yang Menyeramkan

           

Namaku ARIESKA aku tinggal di bali desa pejarakan kejadian ini terjadi pada awal 2003 ini.



Saat itu malam jum'at, aku ajak satu orang yang bernama sugiartawan untuk ngobrol dan tak terasa pada pukul dua belas malam teman ku tertidur,sedangkan aku masih meman dangi langit-langit atap rumahku.



Kala itu memang aku sedang mengalami sulit tidur, r entah mengapa,terpaksa kupejamkan matakuwalaupun pikiranku kemana-mana. Takterasa jam dua malam aku belum juga bisa tidur namun mataku selalu kupejamkan .



Tiba-tiba aku mendengar suara wanita ketawa di tengah malam hi...hi....hi yang sangat membuat bulu kudukku berdiri. Aku sadar kuntilanak yang ada pohon dekat rumahku itu sedang berkeliaran dan aku juga tau dia bakal mendekatiku lama aku menunggu kehadiranya, walau mataku terpenjam aku merasakan kehadiranya,dengan perlahan dia meraba kakiku dan aku ketakutan,akhirnya akubisa membaca doa karna mulutku tidak bisa ngomong apa-apa karna ketakutan lama aku membaca doa tiba-tiba kuntilanak itu menghilang esoknya aku menceritakan kejadian itu kepada ayah dan ibuku. [noname in bali]




     Keperawananku Direnggut


              Makhluk Halus


Waktu itu kejadiannya kira-kira 2 tahun yang lalu saat aku sedang menunggu kakakku yang berada dirumah sakit kerena harus dirawat inap selama 2 minggu.



Ketika jam sudah menunjukkan pukul 11 malam, aku menunggu di depan kamar, mataku sudah mulai mengantuk, tapi tiba-tiba mataku serasa ada yang mengganjal ketika seorang cowok ganteng bertubuh kurus dan tinggi menghampiriku dan berkata : "Lagi nunggu siapa mbak?" dan akupun membalasnya. Dengan seketika kami melanjutkan obrolan, rasanya kami sudah lama berteman, tak terasa jam sudah menunjukkanpukul 3 pagi, akhirnya ia pamit dariku...



Sebut saja namanya Edward, ia sedang menunggu ibunya yang sedang terbaring sakit, yang letak kamarnya tak begitu jauh dari kamar kakakku. Selanjutnya, kami terus saling berkomunikasi, ia selalu datang jam 11 malam, terkadang jam 12 malam sampai jam 3 pagi, kami terus ngobrol, dan ia mengungkapkan perasaannya padaku, kalau ia menyukaiku dan mencintaiku. Akupun mengiyakan saja, karena terus terang sejak pertama kali bertemu dengan dia aku sudah mulai jatuh cinta dengannya.



Waktu itu sekitar jam 2 malam ia mengajakku ke sebuah ruangan yang kosong dirumah sakit itu, kami terlibat permainan asmara yang sungguh membuatku terbang ke awang-awang. Saat itu aku sadar bahwa ia telah mengambil keperawananku, tapi entah mengapa saat kami melakukannya tak ada satu orang pun yang lewat kamar itu. Terasa aneh sekali!



Setelah selesai berhubungan intim ia pamit dariku. Aku kembali kekamar kakakku...2 hari kemudian kakakku sudah boleh pulang, akupun akhirnya pulang. Aku datang ke alamat yang ia berikan kepadaku saat dirumah sakit, niatku hanya untuk main saja. Aku merasa berhak karena aku kan pacarnya. Kumasuki rumah yg berpagar putih, lalu kulihat wanita setengah baya datang menghampiriku dan bertanya aku mencari siapa, setelah aku jelaskan maksud kedatanganku, wanita itu menangis, dan ia berkata kalau anaknya yg bernama Edward sudah meninggal 2 tahun yang lalu karena kecelakaan, dan ia sempat dibawa kerumah sakit dimana aku dan dia bertemu, hatiku sangat terkejut, ternyata kekasihku selama ini adalah...hantu.



Setelah itu aku kembali kerumah sakit, dan bertanya kepada petugas rumah sakit tentang kamar itu, setelah ditunjukkan ternyata kamar itu adalah....kamar mayat...??? Tiba2 bulu kudukku merinding...hampir saja aku pingsan... ternyata selama ini aku telah bercinta dg mahluk halus.... Edward kekasihku... damailah engkau disana...



    Rumah Seram di Lamongan

    Gudangnya Makhluk Halus

Cerita ini adalah kisah nyata yang ada di daerah lamongan, tepatnya di Jl. Sunan Drajat, Dusun Demangan, dimana daerah tersebut memang terkenal dengan rumah angkernya. Kami sekeluarga membangun rumah disana. Beberapa waktu menjelang selesai dikerjakan, banyak gangguan-gangguan aneh. Godaan pertama tidak begitu menakutkan, hanya biasa saja. Namun godaan itu semakin menjadi setelah selang waktu beberapa bulan.



Pernah kami lihat dengan mata kepala kami, satu keluarga menatap dinding yang bergetar keras, dan suara orang yang menanis di belakang dapur. Pernah kami alami sendiri sesosok perempuan yang masih muda berjalan di depan kami yang jaraknya 5 meter dari kolam kecil kami yang ada di samping rumah.



Gencarnya gangguan setan membuat kami sekeluarga tidak tahan, akhirnya kamipun memutuskan untuk pindah rumah serta mengontrakan rumah kami yang ada pada alamat di atas.



Beberapa hari ada seseorang yang mau mengontrak rumah kami..tapi tidak lama kemudian orang yang terakhir menempati justru meninggal. Terhitung sudah 3 kali rumah kami dikontrak oleh temen temen nyokap, tapi tidak satu pun yang mampu bertahan sampai 5 bulan.



Kabarnya dulu, tanah tempat dibangunnya rumah itu bekas kuburan massal. Saya coba korek keterangan dari tetangga sebelah, tapi nggak ada satu pun yang mo ngomong.



Suatu ketika kami menyempatkan diri dating ke lamongan jl. sunan drajat , dusun demangan, kami terkejut melihat rumah kami yang selama ini telah menjadi sarang kutu dan bisa dibilang seperti kandang sapi. Kagak percaya?? silahkan anda buktikan datang dan tinggalin dua hari saja di rumah itu, gue lupa nomor.

Yang pasti, rumah itu terakhir gueh lihat bersama keluarga udah banyak perubahan. Temboknya udah banyak di tumbuhin lumut ama taneman rambat. Ciri-ciri rumah: Rumah berloteng, pagar warna merah muda udah kusam + berkarat. Samping rumah agak kedalam sebelah kanan kalau dilihat dari luar terdapat kolam. Dan untuk tabung air yang besar diluar saya kurang tau ..apa sekarang masih ada atau tidak. Kalau perlu dan ada yang berminat mencoba bisa call langsung ke saya, ntar saya kasih tau nomor rumahnya. Silahkan ijin ke Pak RTnya. Kamu bisa call ke 08155238049 dengan AntoX. [antoX]
































































































Tidak ada komentar:

Posting Komentar