Aku Diserang Siluman Harimau
Aku tinggal di
daerah Probolinggo, kira2 berjarak 16 kilometer dari pusat kota. Daerah
disekitar rumahku masih banyak terdapat pohon2, konon dulu adalah hutan yang
dipugar sebagai tempat pemukiman.
Menurut cerita,
disekitar rumahku itu terdapat siluman harimau putih yang sering menampakkan
wujudnya pada malam-malam tertentu. Sebagai orang yang kurang percaya dengan
hal-hal itu , saya menganggap itu hanya cerita isapan jempol belaka.
Mungkin ini tujuan dari orang-orang tua untuk menakut-nakuti anaknya agar
tidak keluar rumah di malam hari, gumamku dalam hati.
Kebiasaanku
selepas sekolah di sore hari (sekolah saya masuk siang) adalah bercengkrama
dengan anak-anak tetangga yang nongkrong di ujung gank sambil bernyanyi.
Maklumlah, kala itu belum ada TV sebagai sarana hiburan seperti sekarang ini.
Karena besoknya
hari Sabtu dan saya tidak ada PR, saya kongkow agak lamaan. Kita makan dan
minum, bernyanyi hingga pagi dini hari, sekitar pukul 1 pagi. Karena kelelahan
saya buru pulang, dengan jarak tempuk 1 km saya berjalan kaki seorang diri.
Ditengah perjalanan saya dikejutkan oleh seekor kucing yang tiba2 melintas di
depanku. Aku terperanjat dan hampir jatuh, untung saya bisa mengendalikan
tubuhku yang sudah lelah ini.
Kejadian
mengagetkan itu belum selesai. Selang beberapa saat saya di kagetkan oleh suara
harimau AUMMMM AUMMMM hanya ada suaranya, wujudnya tak tampak. Aku penasaran
dan coba menelusuri suara AUMAN itu. Herannya setiap aku cari selalu saja
sumber suara berpindah. Inilah yang membuat bulukuduk ku berdiri dan aku merasa
sangat takut.
Aku berusaha
meyakinkan diri bahwa ini hanyalah ilusiku karena aku kelelahan. Namun beberapa
saat kemudian, seperti ada yang menabrak diriku hingga aku jatuh terpental
sejauh 10 meter ke parit-parit di pinggir jalan. Seluruh badanku kotor,
tanganku terluka tergores batu keras. Aku lari tunggang langgang sambil
berteriak tolong. Anehnya tak ada penduduk yang bangun.. suasana kampong begitu
hening. Saya kapok begadang hingga larut malam lagi. [seperti dituturkan Johan
di Condet]
Kisah ini
terjadi tahun lalu dan saya mendapat hikmah darinya
Dikeluarga,
saya termasuk orang yang tidak percaya dengan dunia gaib. Mungkin ini secara
tidak langsung didikan orang tuaku yang tidak mempercayai adanya alam lain di
sekitar kita. Tak ada ucapan menakuti-nakuti saat aku masih kecil dulu. Bahkan
mereka meyakinkan bahwa tidak ada yang namanya setan, hanya ada ketan
: , kata mereka.
: , kata mereka.
Terus terang
ini terbawa hingga aku dewasa. Sejumlah cerita2 horor dan misteri yang saya
dengar dari teman-teman tidak saya anggap. Saya tidak takut dengan semua, saya
takut hanya kepada yang menciptakan saya, Allohu Robbi. Mungkin akibat
!'kesombongan!( ku ini Yang Diatas mengujiku dengan cobaan yang membuat saya
bingung dan berakhir pada ketakutan yang amat sangat.
Sebagai seorang
yang berkecukupan (alhamdulillah!K) saya selalu menyisihkan uang kontan untuk
membiayai hidup ku sehari-hari. Maklum saya waktu itu baru lepas dari orang tua
dan hidup mandiri di kota Yogyakarta. Setiap saya terima gaji bulanan dari
kantor, saya selalu menyisihkan dengan menaruh di sebuah tas berukuran sedang
di dalam lemari.
Suatu ketika
uang hilang. Saya kelabakan dan bertanya kesana-kemari, termasuk menanyakan
dengan Ibu Mira (pemilik rumah yang saya tempati). Menurut mereka tidak ada
seorangpun yang dating dan masuk kedalam rumah yang saya tempati. Saya juga
coba mengingat2, apakah uangnya saya sudah pakai dan saya lupa. Tapi sekali
lagi ini tidak mungkin, sebab apa yang saya ambil dari dalam lemarin pasti saya
catat.
Orang-orang
disekitar rumah tahu semua jika uang saya hilang. Mereka bahkan menganjurkanku
agar pergi ke orang pintar untuk menemukan uangnya yang hilang. Saya mengatakan
kepada mereka jika saya tidak percaya dengan mistik-mistikan itu.
Hingga suatu
ketika uang yang lenyap itu ada kembali. Kalo tidak salah dalam waktu 3 hari
setelah hilang. Saya kembali dibuat bingung dengan keberadaan uang itu. Konon
menurut pak ustad yang tinggal di dekat rumahku, ada sebagian JIN yang
melakukan aktivitas transaksi seperti layaknya manusia. Penjelasannya tidak
lengkap, apakah JIN itu dipelihara orang untuk mencolong duit orang? Yang pasti
saya terheran2 dengan kejadian cepat yang membuatku akhirnya percaya bahwa ada
alam lain di sekitar alam kita. Saya mohon ampun dengan Alloh SWT karena tidak
meyakini adanya alam ghaib. Astagfirulloh!K saya sempat berfikir jika benar
yang dikatakan pak ustad, berarti manusia berkoalisi dengan JIN untuk kejahatan
dan ini adalah tindakan yang dilarang agama [seperti dituturkan wahyu di Pondok
Kopi]
Kisah ini
benar-benar terjadi di salah satu wilayah di Jakarta Barat. Kisah yang akhirnya
menjadi kasus ini cukup menggemparkan warga dan sebagian masyarakat yang
penasaran soal keberadaan motor misteruis.
Berawal dari
Beny (nama samaran) yang memiliki hobby menunggangi motor balap, Kawasaki
Ninja. Kesukaaan terhadap dunia motor berawal dari diajaknya dia menonton balap
di kawasan Sentul. Selepas pulang dari sana, benny makin keranjingan motor.
Motor yang dia miliki saat itu hanyalah motor butut, peninggalan jaman Orla
(orde lama) yang sudah tidak laik tunggang karena sering rewel di jalan alias
mogok mulu. Kegemarannya menonto siaran motor, MotoGp, membuat dia makin
kepincut motor balap. Ortunya yang sedang naik daun (krn baru menjadi pejabat)
senang melihat hoby baru anaknya. Ketimbang dikasih mentah duit, lebih
baik dibelikan barang. Apalagi kalo duitnya disalahgunakan untuk beli
Narkoba, mungkin ini kata hati ortunya.
Langsung saja,
motor lawas dijual , dia pun mendapat kucuran dana tambahan dari ortunya.
Kesampaianlah cita-citanya membeli motor balap, Kawasaki Ninja .
Semenjak punya
NINJA, beny jadi jarang pulang. Selepas kuliah dia main tarik-tarikan bersama
teman2nya di kawasan kemayoran. Kebiasaannya kumpul dengan teman2 menjadikan
dia suka mabuk. Suatu ketika dia pulang mengendarai motornya dalam keadaan
mabuk. Ajal pun tak bisa ditolak. Dia tersenggol truk peti kemas dan terpental
dari motornya. Badan beny masuk ke kolong mobil peti kemas lain yang sedang
melaju. Beny tewas tergilas mengenaskan, sementara motornya terlempar ke
pinggir jalan dan hanya mengalami besot sedikit saja.
Untung saat
kejadian itu ada aparat polisi yang sedang bertugas di jalan. Beny di bawa ke
RS untuk di otopsi dan ortu dengan rasa sedih mendalam menjemput Beny untuk
dimakamkan. Sementara Motor dan pengemudi truck peti kemas di tahan untuk di
interogasi polisi.
Sejak kejadian
itu, ortu Beny mengalami masa kejatuhan, karena pemerintahan yang sering
berganti. Kekayaan yang dimiliki dikit demi sedikit habis sementara motor
peninggalan Beny menjadi kenangan dan terancam dijual.
Aneh tapi
nyata, sejak adanya keinginan dari Ortu Beny untuk menjual tunggangan
kesayangan anaknya, sesuatu misteri terjadi. Suatu malam, sekitar pukul 2
malam, tetanggan dari rumah Ortu Beny mendengar derungan motor. Kejadian ini
berlangsung beberapa lama, pastinya setiap malam jumat, motor berbunyi yang
diikuti dengan bau tak sedap di sekitar rumah ortu Beny. Dan suatu ketika pula,
tetangga mengintip ke garasi motor yang sedang berbunyi tak tampak sesuatu
apapun hingga akhirnya motor mati dengan sendirinya. Anehnya, kejadian ini
tidak diketahui oleh keluarga Beny.
Mendengar kisah
misteri dari tetangganya, Ayah dari Beny berminat menjual motor itu sesuai
dengan harga pasar. Ada seorang pembeli yang berani membeli motor misterius
itu, beberapa kali dia mengalami kecelakaan tanpa sebab yang masuk akal.
Misalkan motor oleng saat dibawa dengan kecepatan rendah, motor sering macet
padahal sudah beberapa kali masuk bengkel untuk di service. Suatu ketika bahkan
pernah motor pindah parkir saat dibawa ke kantor si penunggang, sehingga
membuat bingung dia dan petugas parkir di sana
Kini, konon
motor berada di pemilik yang ke -3 dan dibiarkan teronggok digarasi. Pernah
ditawarkan dengan harga 5 juta saja, orang tidak ada yang berani membeli.
Pasalnya kebiasaan motor berbunyi saat malam2 tertentu dan diikuti bau2 tak
sedap masih berlangsung hingga kini. [lyz, seperti dituturkan Indra di Grogol,
Jakarta]
Kuntilanak di (WC) Kantorku
Kisah ini
terjadi sekitar 3 tahun yang lalu, saat saya berkantor di salah satu gedung
megah di kawasan Jl MH Thamrin. Sebagai coordinator di bagianku (tempat kerjaku
adalah perusahan IT), aku kadang pulang larut malam.
Letak kantorku
memang kurang nyaman, yakni di lantai 11 dari 13 lantai. Setiap pukul 19:00
sebagian listrik selalu dipadamkan, kecuali beberapa lampu di dekat lift dan
beberapa lampu di ruanganku.
Bila ingin
membuang hajat (kecil/besar), aku selalu ke lantai 13 karena lampu di lantai
itu menyala 24 jam. Suatu malam, sekitar pukul 21:00 aku berniat buang air
kecil. Maklum suhu udara diruanganku dingin, apalagi suasana diluar hujan.
Tanpa rasa takut aku menelusuri ruangan demi ruangan disekitar kantorku yang
saat itu lampunya remang-remang. Pas, ketika aku keluar pintu utama menuju
lift, aku melihat sosok bayangan wanita sekelebat melintas menuju WC yang saat
itu memang sudah gelap. Ah, mungkin ini halusinasiku saja, karena aku
sedang lelah, ujarku dalam hati.
Kaki terus
kulangkahkan hingga didepan lift dan memencet tombol panah (keatas), hingga
kuselesaikan buang air kecil di lantai 13. Terus terang, pikiranku masih
terganggu dengan penampakan itu. Hingga aku tiba kembali di lantai 11 dan
mendengar suara gemericik air di WC nan gelap itu. Tak ayal lagi, ini mungkin
gangguan buat menguji nyali ku. Langkah kaki menuju ruang kerja ku perlambat
sambil mendengar dengan seksama suara air di WC itu.
Yakinlah dalam
hatiku ini suatu ekspose penghuni dunia lain lantai 11 kepadaku.
Langkah ku
percepat menuju ruang kerja, dimana hanya ada satu orang teman yang sedang
cengengesan, mungkin dia sedang chatting.
Beberapa kali
aku mengalami gangguang di WC setelah itu, yakni ketika (saat itu sabtu siang)
aku kebelet dan di lantai 13 WC penuh, aku terpaksa nongkrong di WC
dalam gelap dilantai 11. Terdengarlag suara cekikian di WC wanita yang letaknya
disebelah WC ku. Bukan hanya itu, suara splash air toilet terus menerus bunyi
dan cekikian yang bikin bulu kuduk berdiri. Langsung saja, air toilet ku
bunyikan, dan pintu kubanting. Aku kabur dengan wajah pucat pasi.dasar kuntil
!!!! [seperti dituturkan dani iswara, karyawan di gedung BII Thamrin]
Penghuni Dunia Lain di Rumahku
Sebelumnya aku
tidak mengetahui jika rumah saya itu juga dihuni beberapa makhluk halus. Saya
baru mengetahui ini setelah mendapat cerita dari guru ngaji keponakanku yang
bisa lihat .
Menurut
ceritanya, rumah saya itu dihuni oleh makhluk halus yang merupakan leluhur2
dari keluarga terdahulu yang menghuni bangunan itu (rumahku). Meski sudah dipugar
beberapa kali, mereka enggan pindah, dan malah menampung penghuni lainnya.
Singkat cerita,
saya tidak percaya dengan semua cerita guru ngaji keponakanku itu. Maklumlah
saya belum pernah melihat makhluk halus satupun selama hidupku ini. ( sekarang
saya 28 tahun). Pada malam 3 bulan lalu, semua itu terbukti. Saya melihat
sesosok tubuh pendek di sekitar kamar mandi dan gudang. Sementara di taman saya
menemukan sebuah bayangan hitam dengan tinggi sekitar 12 meter (setinggi pohon
kelapa)
Beberapa kali
bahkan saya memergoki sesosok bayangan putih berjanggut dan bersorban, keluar
masuk perpustakaan. Sekalipun demikian tidak ada diantara mereka yang
mengganggu ketentraman kehidupan keluargaku.
Namun, bila
saja ada keluarga yang mengalami sakit kadang dia menampakkan diri dan membuat
salah satu keluarga saya itu mengigau dan menunjuk sesuatu.
Setelah saya
Tanya kepada guru ngaji itu, dia hanya komentar bahwa setiap rumah itu ada
penghuninya. Dan disini (rumah saya) mereka banyak tapi tidak mengganggu. Mereka
bahkan ikut menjaga rumah. Saya ingat peristiwa akan dirampoknya rumah saya.
Saksi mata melihat dengan kepala dan mata sendiri tatkala sekelompok perampok
lari tunggang langgang setelah melihat sesosok banyangan hitam tinggi itu. Aku
baru sadar, mungkin makhluk ini yang pernah saya lihat beberapa bulan lalu.
[noname, Jakarta selatan}
Dikejar
Bayangan Hitam
di
Kampus
Buat yang
pernah ke kampus UI di depok pasti tahu Asrama UI. Disebelahnya ada kuburan.
Kata orang-orang sih, kuburan dekat asrama UI itu suka "makan korban"
alias banyak setannya. Nah, suatu malam aku ikut latihan teater sastra UI
sampai pukul 23.30 WIB. Karena aku sudah ditunggu teman-teman yang lain di
asrama terpaksa aku harus pergi ke asrama malam itu juga usai latihan teater.
Setelah
berjalan ke depan (stasiun UI) aku mencari-cari ojek yang bisa mengantar ku ke
asrama. Dasar apes, atau mungkin juga karena sudah malam, pangkalan ojek sudah
sepi alias para tukang ojeknya sudah pulang ke rumahnya masing-masing. terpaksalah
aku jalan kaki dari stasiun UI ke asrama.
Nah, pas aku
lihat jam tanganku waktu menunjukkan sudah dini hari (pukul 1 lewat 5 menit).
Mulanya aku berjalan biasa saja. namun setelah semakin dekat dengan kuburan -
jalan pintas dekat tanah perkuburan yang mau tidak mau harus aku lewati bila
ingin cepat sampai ke asrama - aku mulai merinding soalnya jalanannya makin
gelap banyak tertutup pepohonan besar. Aku beranikan diri tetap melangkah ke
depan...terus melangkah walau dengan bernyanyi-nyanyi kecil mengusir takut.
lama-lama kok, bulu kudukku semakin berdiri...wah gawat nih udah sampai
tengah-tengah nih. mau balik tanggung, diterusin ngeri....
Di tengah
kebingunganku tiba-tiba mataku menangkap sesosok bayangan hitam berjalan
mendekat ke arahku. Aku masih berjalan ke depan...tapi anehnya bayangan orang
itu semakin dekat berjalan kearahku. "lho, bayangannya semakin
lama-semakin besar, tapi kok nggak sampai-sampai di dekatku...?"pikirku.
Disitulah aku baru sadar kalau itu memang bukan manusia, langsung saja aku
berlari sekuat tenaga sambil menutup telinga dan mata. Wuzz...wuzz...wuzzz, aku
terus berlari.
Akhirnya,
setelah berlari sekencang-kencangnya, aku sampai juga ke asrama, malahan di
depan asrama seorang satpam langsung menyambutku dengan teguran, "Ada apa
mas ?" Pasti dia heran, saat melihatku lari di tengah malam. Aku langsung
ganti balik bertanya, "Mas, emang tadi ada satpam yang kontrol ?" Ia
menjawab tidak dan ternyata semua satpam masih komplit. Lantas aku ceritakan
saja kalau aku baru saja bertemu dengan orang seperti bayangan hitam besar
berjalan mendekat tapi nggak sampai-sampai...hiiiiiiiiiiiii, kapok deh jalan
sendirian ke asrama UI. [Kiriman : Rony, Sastra UI, Margonda Raya, Gang Kober]
Tangan
Misteri
Penunggu SMKN Pekan Baru
Saya adalah
siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 di Pekan Baru. Karena kampung saya
jauh dari kota pekan baru maka saya coba tinggal kos. Setelah kos beberapa
bulan saya mengajukan untuk bisa tinggal di sekolah. Maklumlah saya tidak mampu
membayar kos yang sekarang tergolong muahal.
Alhamdulilah,
aku mendapat restu dari kepala sekolah dan diperkenankan tinggal di sekolah
itu, sambil bantu2 menjaga dan membersihkan piranti sekolah.
Sudah jauh hari
pula, saya sudah diberitahun jika di sekolahku itu ada penunggunya. Tentang
berita itu aku tidak ambil pusing. Semua saya pasrahkan dengan yang di atas,
Alloh SWT.
Alkisah, teman
saya bernama Subadi tinggal dan bekerja dengan saya hingga jam satu malam.
Entah mengapa kita terus bekerja dan tidak kenal lelah, padahal itu waktunya
buat istirahat.
Saat Subadi
membersihkan kaca, terasa tangganya ada yang memegang. Ya, tangannya terasa
dingin. Saat itu Subadi nekad menelusuri pangkal tangan yang ternyata tidak ada
badannya. Maka, tak ada kata dia pun lari tungguang langgang dan dia cerita ama
saya.
Setelah
kejadian itu saya bermimpi berjumpa ama cewek cantik. Dia penuh senyum dan
ingin mendekat. Namun langkahnya terhenti. Antar sadar dan tidak, dia tidak
bergerak. Mulut saya komat-kamit membaca ayat suci Al Quran. Ternyata wanita
itu tidak bisa mendekat lantaran ada alquran di dekat tempat tidurku.
Dia menghilang
bersamaan dengan bangunnya saya untuk kekamar mandi untuk pipis, wudhu, sholat
tahaddjud, dan mengaji. Sekalipun demian saya sempat keringat dingin dan nyaris
tak berkutik. [noname]
Kepala Di
Perempatan
Dikira
Duren
Kisah ini
terjadi sudah lama sekali yaitu tahun 1975. Yang mengalami adalah pamanku yang
seorang TNI Angkatan Darat berpangkat letnan dua. Ketika itu ia bertugas di
Jakarta. Malam itu pamanku tugas piket malam. Pulang dari markas menuju asrama
TNI pukul 3 pagi. Sebelum pulang ke asrama dia ingat pesan istrinya untuk beli
martabak di perempatan jalan. Pamanku terbiasa jalan kaki setiap pulang piket
malam. Karena memang jarak anatara markas dan asrama tidak begiru jauh. Apalagi
untuk ukuran seorang perwira pertama seperti beliau. Begitu pun malam itu.
Sesampainya di
perempatan, pamanku melihat para pedagang sudah tutup semua. Begitu juga tukang
martabak langganannya. Mungkin karena hujan deras tadi sore yang baru berhenti
beberapa saat yang lalu sehingga para pedagang yang biasanya ramai tidak satu
pun yang buka. Kecewa melihat keadaan itu, pamanku memutar tubuhnya ke arah
asrama. Saat itulah ia melihat sekilas sebuah benda di bawah tiang lampu
stopan. Iseng, ia hampiri benda itu dan ternyata sebuah durian yang cukup besar
dan bulat.
Sejenak ia
berpikir, mungkin ini durian yang jatuh dari mobil bak waktu mengangkut ke
pasar atau punya pedagang yang jatuh karena terburu-buru di kejar hujan tadi
sore. Berpikir begitu, ia putuskan mengambil durian itu. Ia yakin istrinya akan
senang walaupun pesanan martabaknya tidak ia dapatkan. Setelah melihat
kanan-kiri kalau-kalau ada orang melihat, ia ambil durian itu lalu bergegas
meninggalkan perempatan tersebut. Sambil berjalan ia periksa durian itu dengan
cara memijit-mijit kulit durian. "Kok, empuk sekali durian ini,
jangan-jangan busuk. Tapi tidak, warnanya bagus kok. Ah biarlah...",
begitu ia membatin.
Akan tetapi,
baru saja ia beranjak sepuluh langkah meninggalkan lampu merah, tiba-tiba
seorang lelaki muda yang entah datang dari mana menegurnya : "Jangan di
bawa pak, nanti yang punya nyari-nyari". Kaget bukan kepalang, pamanku
menghentikan langkahnya. Karena terkesima dengan kehadiran pemuda itu bercampur
dengan rasa malu karena ditegur sedemikian, tanpa bicara sepatah katapun,
ditaruhnya durian itu. Sedetik ia tertegun, lalu dengan cepat meninggalkan
tempat itu. Yang ada dihatinya adalah rasa malu bercampur sedikit heran.
Sesampainya di
asrama ia ceritakan kejadian itu pada istrinya. Bibiku tertawa mendengar cerita
suaminya yang mendapat malu itu. Walau pun sebelum tidur ia bertanya sambil
lalu "Memangnya kalau durian sudah terlalu matang itu kulitnya empuk, Pap
?" Pamanku tidak menjawab. Rupanya ia sudah lelap tertidur.
Paginya, bibiku
yang baru pulang dari pasar tergopoh-gopoh bercerita kepada pamanku bahwa ada
kecelakaan tragis di perempatan. Sebuah motor tabrakan dengan sebuah konteiner
tadi malam yang menewaskan si pengendara motor. Tragisnya, pengendara motor
yang masih muda itu tubuhnya hancur, bahkan kepalanya pun terpenggal. Anehnya,
polisi menemukan kepalanya berada jauh terpisah dari tubuhnya yang berada
persis di bawah lampu merah. Seolah kepala itu ada yang memindahkannya beberapa
saat setelah terjadi tabrakan maut tersebut.
Mendengar
itu,pamanku mengerutkan alisnya. Bulu kuduknya tiba-tiba berdiri. Dengan lirih
ia berkata, "Jangan-jangan durian yang semalam itu....."
Kisah ini
nyata. Tapi aku sudah lupa tempat kejadian persisnya, karena kejadian ini sudah
lama sekali. Aku mendengar kisah ini langsung dari sumbernya yang sekarang
sudah pensiun. (Kiriman : Alang)
Aku Menjepret Foto Leher
Terpenggal
Ini cerita
nyata yang aku alami saat memotret patung di rumah sahabat Papa. Saya dan Papa
memang hobby fotografi. Kemanapun kita pergi kamera selalu dibawa, setiap
moment kami abadikan sebagai kenang-kenangan keluarga. Pada suatu hari kita
berkunjung ke rumah rekan bisnis papa dibilangan silayah Jakarta Barat.
Rumahnya besar dan lumayan menyeramkan. Lampu rumahnya, terutama bagian
belakang, jarang dinyalakan. Hanya ruang tamu, itupun hanya lampu beberapa
watt. Lampu besar dinyalakan jika ada tamu yang bertandang.
Saat itu
menunjukkan pukul delapan malam dan kebetulan teman papa, sebut saja James,
belum tiba dirumah. Dia dalam perjalanan pulang kantor. Dengan ijin pembantu
yang ada dirumah itu kami mem-photo sejumlah sudut rumah om James yang dipenuhi
barang-barang antik.
Kami berjalan
bersama-sama, Papa di depan aku di belakang. Dengan asyiknya papa berjalan
menuju ruangan belakang yang ternyata dipenuhi dengan patung-patung besar
se-ukuran manusia. Tak mau kehilangan momen bagus, papa membidikkan kameranya
ke patung berturut-turut: Jepret.prett.. sambil berjalan mendahului
aku, jaraknya kira-kira 10 meter. Tiba-tiba aku dikagetkan dengan cekikikan
salah satu dari puluhan patung dalam ruangan itu. Dan anehnya, papa terus saja
berjalan seolah-olah tidak mendengar.
Singkat cerita,
sepulang dari rumah om James aku segera mencetak hasil jepretan papa kemarin
malam. Betapa terkejunya aku ketika melihat salah satu patung tak berkepala.patung
itu memegang kepalanya sendiri yang seolah-olah baru terpenggal. Darah segar
tampak menetes dari lehernya yang koyak. Karena takut melihat gambar yang
sedemikian menyeramkan, akhirnya foto dan klisenya dengan seijin Papa, saya
musnahkan. Sungguh pengalaman yang menyeramkan. [mod.zeu/nets1]
Pengalaman Menyeramkan
di Jurik
Malam
Waktu aku masih
SD, aku mengikuti acara persami (acara perkemahan) di sekolahku. Waktu itu ada
acara jurig malam. Aku harus melewati sebuah pohon yang katanya angker, karena
pernah ada orang bunuh diri disana. Mendengar itu aku tidak takut, malah ingin
membuktikan sebagai anak pembrani direguku. Teman-teman yang lain sudah seperti
mau menangsi waktu diberi tau harus melewati pohon itu, karena banyak yang
mendengar cerita mengerikan tentang pohon itu.
Aku mencoba
untuk tak takut. Aku berpikir, itu hanyalah bisa-bisanya kakak pembina saja.
Pokoknya, kalau kakak pembina mau menakut-nakuti ... lihat aja!!
ucapku dalam hati.
Waktu kami
berjalan melewati pohon itu kami mendengar suara 'hii hii hii' seperti orang
tertawa cekikikan. "Itu paling kakak pembina!" kataku yakin,
menenangkan teman-temanku. Tiba-tiba saat kami melihat ke atas pohon ada
seorang pria yang duduk di salah satu dahannya. pria itu memakai baju serba
hitam, namun di gelap malam, aku melihat wajahnya mirip kakak pembinaku.
"Heh!!
Jangan usil! jangan ganggu kami, pergi sana!! Atau nanti kamu akan
menyesal!!" kataku dengan berani. Aku berpikir itu pasti kakak pembina
yang iseng menakuti kami. Enak saja! Anak lain memang bisa ditakut-takuti,
tapi aku nggak!
Orang berbaju
hitam itu menatapku, lama ... lalu akhirnya naik lebih tinggi ke atas pohon.
"Huh! Bener kan!" kataku pada teman-temanku, saat acara jurit malam
selesai, aku berkata pada kakak pembinaku yang kukira 'hantu' yang aku lihat
tadi "Kak, sayang ya! Kakak tadi nggak bisa nakut-nakutin aku! haha ...
makanya! Cari trik yang lebih canggih!" kataku.
"Kamu
ngomong apa sih?! Dari tadi kan kakak disini, sibuk buat teh anget buat kalian
semua!" kata kakak pembinaku. saat aku bertanya pada kakak pembina yang lain,
rupanya benar! kakak pembinaku tak kemana-mana sejak tadi. Lalu, siapa pria
misterius itu?! Sampai sekarang aku belum mendapatkan jawabannya. [noname]
Setan di Kampus UI Depok
Buat yang
pernah ke kampus UI di depok pasti tahu Asrama UI. Disebelahnya ada kuburan.
Kata orang-orang sih, kuburan dekat asrama UI itu suka "makan korban"
alias banyak setannya. Nah, suatu malam aku ikut latihan teater sastra UI
sampai pukul 23.30 WIB. Karena aku sudah ditunggu teman-teman yang lain di
asrama terpaksa aku harus pergi ke asrama malam itu juga usai latihan teater.
Setelah
berjalan ke depan (stasiun UI) aku mencari-cari ojek yang bisa mengantar ku ke
asrama. Dasar apes, atau mungkin juga karena sudah malam, pangkalan ojek sudah
sepi alias para tukang ojeknya sudah pulang ke rumahnya masing-masing.
terpaksalah aku jalan kaki dari stasiun UI ke asrama.
Nah, pas aku
lihat jam tanganku waktu menunjukkan sudah dini hari (pukul 1 lewat 5 menit).
Mulanya aku berjalan biasa saja. namun setelah semakin dekat dengan kuburan -
jalan pintas dekat tanah perkuburan yang mau tidak mau harus aku lewati bila
ingin cepat sampai ke asrama - aku mulai merinding soalnya jalanannya makin
gelap banyak tertutup pepohonan besar. Aku beranikan diri tetap melangkah ke
depan...terus melangkah walau dengan bernyanyi-nyanyi kecil mengusir takut.
lama-lama kok, bulu kudukku semakin berdiri...wah gawat nih udah sampai
tengah-tengah nih. mau balik tanggung, diterusin ngeri.... Di tengah
kebingunganku tiba-tiba mataku menangkap sesosok bayangan hitam berjalan
mendekat ke arahku. Aku masih berjalan ke depan...tapi anehnya bayangan orang
itu semakin dekat berjalan kearahku. "lho, bayangannya semakin
lama-semakin besar, tapi kok nggak sampai-sampai di dekatku...?"pikirku.
Disitulah aku baru sadar kalau itu memang bukan manusia, langsung saja aku
berlari sekuat tenaga sambil menutup telinga dan mata. Wuzz...wuzz...wuzzz, aku
terus berlari.
Akhirnya,
setelah berlari sekencang-kencangnya, aku sampai juga ke asrama, malahan di
depan asrama seorang satpam langsung menyambutku dengan teguran, "Ada apa
mas ?" Pasti dia heran, saat melihatku lari di tengah malam. Aku langsung
ganti balik bertanya, "Mas, emang tadi ada satpam yang kontrol ?" Ia
menjawab tidak dan ternyata semua satpam masih komplit. Lantas aku ceritakan
saja kalau aku baru saja bertemu dengan orang seperti bayangan hitam besar
berjalan mendekat tapi nggak sampai-sampai...hiiiiiiiiiiiii, kapok deh jalan
sendirian ke asrama UI. [Kiriman : Rony, Sastra UI, Margonda Raya, Gang Kober]
Kok Hasil Fotonya Beda ?
Kami berada di
jayapura. Ceritanya begini: kakak kelasku sedang berada di suatu hotel dalam
suatu acara sekolah. Di tengah-tengah acara mereka pergi ke tempat parkir,
berhubung tempat parkir jauh dari acara dan kondisinya gelap dan sunyi mereka
pun mulai membuat kesibukan masing-masing.
Salah satu
kakak kelas kami memfoto dirinya sendiri. dan setelah di foto(menggunakan
kamera digital built-in dari handphone)ternyata hasil yang di foto lain, yaitu
seorang yang mungkin perempuan dan anda dapat melihat perbedaannya dari mata,
hidung, pipi, mulut silakan anda lihat. [noname]
JIN ATAU
IBLISKAH
DI PERUM HARAPAN BARU
BEKASI
Ini kisah nyata
pada tahun 2001. Pada hari sabtu siang saya sedang duduk di ruang tamu sambil
nonton TV. Entah mengapa muncul sekelebatan kepala tanpa rambut, tampak daging
berwarna merah dan dengan mata yang melotot. Dia masuk ke ruang tamu dan
melewati saya. Kontan saya kaget dan lemas, tanpa ada sepatah katapun bisa
terucap.
Beberapa hari
kemudian saya jatuh sakit dan sempat dirawat di rumah sakit Islam Jakarta Timur
selama dua minggu. Dan anehnya jin-jin itu banyak sekali. Mereka berterbangan
dengan warna merah-menyala. Pernah suatu ketika saya sedang sholat isya, kepala
saya di jeduk-jedukkan. Terus terang saya merasa takut meski saya rajin sholat
(wajib dan sunah).
Anehnya,
ayat-ayat yang saya bacakan tidak membuat jin-jin itu takut. Mereka malah
semakin berani menampakkan diri. Yang paling aku takuti, jin2 itu menantangku
dengan menetap di bawah tempat tidurku. Jumlahnya pasti tidak satu sebab, suara
gaduh yang ditimbulkan banyak sekali, ditambah aroma bau yang menyengat,
sesekali beraroma wangi.
Hingga saat ini
saya pasrah kepada Alloh SWT. Jika ada pembaca yang ingin melihat silakan
dating ke harapan baru II, Jl Aster 8. Perum harapan baru II dekat jembatan
laying kranji, masuk ke kiri ada gapura harapan baru II. [noname, penghuni
Perum harapan baru II]-lys
Aneh, Ayunan goyang, Tapi
Tak ada Orang
Ini terjadi di
sebuah, villa yang dimiliki oleh sebuah perusahaan media surat kabar di daerah
Cipanas-Jawa Barat pada tanggal 26 November 2003.
Memang villa
ini agak sedikit menyeramkan karena bangunannya mempunyai gaya-gaya artistik
zaman Belanda karena memang bangunan lama.
Ada sebuah
taman yang terletak di tengah-tengah komplek villa, dilengkapi fasilitas taman
bermain.
Sekitar pukul
18.00 sore, gerimis kecil terjadi, waktu itu saya memang duduk diberanda pas
menghadap kearah taman itu, tidak tahu ada perasaan seperti merinding dan bulu
kuduk berdiri kira-kira 1 menit sebelum kejadian itu terjadi dan apa yang saya
lihat bersamaan dengan perasaan merinding itu??
Saya melihat
sepasang ayunan di taman bermain bergerak seirama dan sama ke depan dan ke
belakang, makin lama hentakan ayunan itu semakin keras goyangannya, ya respons
saja, saya langsung lari terbirit-birit mencari tempat keramaian, sampai tidur
pun tidak bisa karena masih dibayang-bayangi.
Keesokan
paginya saya menceritakan hal itu kepada penjaga di Villa itu, dan dia bilang
memang di sini dulu ada sepasang kekasih yang mati secara mengenaskan ditembak
serdadu Belanda karena Villa itu dibangun di tempat bekas perang kemerdekaan.
tempat itu pas berhadapan dengan istana Cipanas. (From: Kala' Galaxie)
Kuntil Anak yang
Menyeramkan
Namaku ARIESKA
aku tinggal di bali desa pejarakan kejadian ini terjadi pada awal 2003 ini.
Saat itu malam
jum'at, aku ajak satu orang yang bernama sugiartawan untuk ngobrol dan tak
terasa pada pukul dua belas malam teman ku tertidur,sedangkan aku masih meman
dangi langit-langit atap rumahku.
Kala itu memang
aku sedang mengalami sulit tidur, r entah mengapa,terpaksa kupejamkan
matakuwalaupun pikiranku kemana-mana. Takterasa jam dua malam aku belum juga
bisa tidur namun mataku selalu kupejamkan .
Tiba-tiba aku
mendengar suara wanita ketawa di tengah malam hi...hi....hi yang sangat membuat
bulu kudukku berdiri. Aku sadar kuntilanak yang ada pohon dekat rumahku itu
sedang berkeliaran dan aku juga tau dia bakal mendekatiku lama aku menunggu
kehadiranya, walau mataku terpenjam aku merasakan kehadiranya,dengan perlahan
dia meraba kakiku dan aku ketakutan,akhirnya akubisa membaca doa karna mulutku
tidak bisa ngomong apa-apa karna ketakutan lama aku membaca doa tiba-tiba
kuntilanak itu menghilang esoknya aku menceritakan kejadian itu kepada ayah dan
ibuku. [noname in bali]
Keperawananku
Direnggut
Makhluk
Halus
Waktu itu
kejadiannya kira-kira 2 tahun yang lalu saat aku sedang menunggu kakakku yang
berada dirumah sakit kerena harus dirawat inap selama 2 minggu.
Ketika jam
sudah menunjukkan pukul 11 malam, aku menunggu di depan kamar, mataku sudah
mulai mengantuk, tapi tiba-tiba mataku serasa ada yang mengganjal ketika
seorang cowok ganteng bertubuh kurus dan tinggi menghampiriku dan berkata :
"Lagi nunggu siapa mbak?" dan akupun membalasnya. Dengan seketika
kami melanjutkan obrolan, rasanya kami sudah lama berteman, tak terasa jam sudah
menunjukkanpukul 3 pagi, akhirnya ia pamit dariku...
Sebut saja
namanya Edward, ia sedang menunggu ibunya yang sedang terbaring sakit, yang
letak kamarnya tak begitu jauh dari kamar kakakku. Selanjutnya, kami terus
saling berkomunikasi, ia selalu datang jam 11 malam, terkadang jam 12 malam
sampai jam 3 pagi, kami terus ngobrol, dan ia mengungkapkan perasaannya padaku,
kalau ia menyukaiku dan mencintaiku. Akupun mengiyakan saja, karena terus
terang sejak pertama kali bertemu dengan dia aku sudah mulai jatuh cinta
dengannya.
Waktu itu
sekitar jam 2 malam ia mengajakku ke sebuah ruangan yang kosong dirumah sakit
itu, kami terlibat permainan asmara yang sungguh membuatku terbang ke
awang-awang. Saat itu aku sadar bahwa ia telah mengambil keperawananku, tapi
entah mengapa saat kami melakukannya tak ada satu orang pun yang lewat kamar
itu. Terasa aneh sekali!
Setelah selesai
berhubungan intim ia pamit dariku. Aku kembali kekamar kakakku...2 hari
kemudian kakakku sudah boleh pulang, akupun akhirnya pulang. Aku datang ke
alamat yang ia berikan kepadaku saat dirumah sakit, niatku hanya untuk main
saja. Aku merasa berhak karena aku kan pacarnya. Kumasuki rumah yg berpagar
putih, lalu kulihat wanita setengah baya datang menghampiriku dan bertanya aku
mencari siapa, setelah aku jelaskan maksud kedatanganku, wanita itu menangis,
dan ia berkata kalau anaknya yg bernama Edward sudah meninggal 2 tahun yang
lalu karena kecelakaan, dan ia sempat dibawa kerumah sakit dimana aku dan dia
bertemu, hatiku sangat terkejut, ternyata kekasihku selama ini adalah...hantu.
Setelah itu aku
kembali kerumah sakit, dan bertanya kepada petugas rumah sakit tentang kamar
itu, setelah ditunjukkan ternyata kamar itu adalah....kamar mayat...??? Tiba2
bulu kudukku merinding...hampir saja aku pingsan... ternyata selama ini aku
telah bercinta dg mahluk halus.... Edward kekasihku... damailah engkau
disana...
Rumah Seram di Lamongan
Gudangnya Makhluk Halus
Cerita ini
adalah kisah nyata yang ada di daerah lamongan, tepatnya di Jl. Sunan Drajat,
Dusun Demangan, dimana daerah tersebut memang terkenal dengan rumah angkernya.
Kami sekeluarga membangun rumah disana. Beberapa waktu menjelang selesai
dikerjakan, banyak gangguan-gangguan aneh. Godaan pertama tidak begitu menakutkan,
hanya biasa saja. Namun godaan itu semakin menjadi setelah selang waktu
beberapa bulan.
Pernah kami
lihat dengan mata kepala kami, satu keluarga menatap dinding yang bergetar
keras, dan suara orang yang menanis di belakang dapur. Pernah kami alami
sendiri sesosok perempuan yang masih muda berjalan di depan kami yang jaraknya
5 meter dari kolam kecil kami yang ada di samping rumah.
Gencarnya
gangguan setan membuat kami sekeluarga tidak tahan, akhirnya kamipun memutuskan
untuk pindah rumah serta mengontrakan rumah kami yang ada pada alamat di atas.
Beberapa hari
ada seseorang yang mau mengontrak rumah kami..tapi tidak lama kemudian orang
yang terakhir menempati justru meninggal. Terhitung sudah 3 kali rumah kami
dikontrak oleh temen temen nyokap, tapi tidak satu pun yang mampu bertahan
sampai 5 bulan.
Kabarnya dulu,
tanah tempat dibangunnya rumah itu bekas kuburan massal. Saya coba korek
keterangan dari tetangga sebelah, tapi nggak ada satu pun yang mo ngomong.
Suatu ketika
kami menyempatkan diri dating ke lamongan jl. sunan drajat , dusun demangan,
kami terkejut melihat rumah kami yang selama ini telah menjadi sarang kutu dan
bisa dibilang seperti kandang sapi. Kagak percaya?? silahkan anda buktikan
datang dan tinggalin dua hari saja di rumah itu, gue lupa nomor.
Yang pasti,
rumah itu terakhir gueh lihat bersama keluarga udah banyak perubahan. Temboknya
udah banyak di tumbuhin lumut ama taneman rambat. Ciri-ciri rumah: Rumah
berloteng, pagar warna merah muda udah kusam + berkarat. Samping rumah agak
kedalam sebelah kanan kalau dilihat dari luar terdapat kolam. Dan untuk tabung
air yang besar diluar saya kurang tau ..apa sekarang masih ada atau tidak.
Kalau perlu dan ada yang berminat mencoba bisa call langsung ke saya, ntar saya
kasih tau nomor rumahnya. Silahkan ijin ke Pak RTnya. Kamu bisa call ke
08155238049 dengan AntoX. [antoX]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar