Sudah tidak tahu harus bilang apa melihat kondisi negeri ini kian
hari makin carut marut, berbagai tragedi baik politik, ekonomi dan
kemanusiaan tidak hentinya melanda, mulai , Korupsi, pembunuhan dan
kaburnya tahanan yang kemudian diikuti oleh terbunuhnya seorang tahanan
adalah sajian terindah yang dapat dinikmati oleh ibu pertiwi, gemba bumi
banjir dan angin puting beliung merupakan program tahunan pemerintah
yang terlaksan, karena setiap program yang beroreintasi pada kebaikan
tdk pernah dapat dilaksanakan.
setiap tragedi tentunya tidak bisa
dilepaskan dari tingkah laku kita sendiri, dan setiap perbuatan harus
dipertanggung jawabkan. perjalanan panjang negeri ini memang diawali dg
tumpah darah, pengorbanan, perjuangan dan berbagai pembunuhan namun
haruskah tragedi ini terus berlanjut tanpa ujung dan tanpa akhir. susul
menyusul setiap tragedi seharusnya menjadi pelajaran penting bagi bangsa
ini utamanya Aparatur negara (ekskutif, polisi, TNI dll.) bagaimana
mereka memberikan rasa aman, tentram dan damai pada semua kalangan
masyarakat tanpa harus memandang Ras, agama, dan suku. namun ternyata
harapan ini harus sirna seiring perjalanan waktu. rasa damai yang
diharap malah mejadi bibit pertengkaran rasa aman yang diinginkan
menjadi awal keresahan, siapa dan apakah yang salah di bumi gemaripah
loh jinawi ini.
sistem demokrasi yang kita gunakan tak mampu
berbuat apa2 karena kita menganut DEMOKRASI ALA SETAN. yang hanya
mengorbankan kebenaran, dan keadilan sehingga yang berkuasa makin
kuat, tirani makin kokoh yang bersifat ala setan saling dukung dalam
keangkuhan keserakahan dan kesesatan.
iqbal dalam bukunya pesan dari timur telah menginggatkan kita akan bahaya demokrasi ala Setan "
kau cari kekayaan filsafat asing
dari rakyat kecil yang pikirannya kerdil
semut yang merangkak di tanah
tak kan mampu mencapai kearifan seorang Sulaiman
tampilkan cara-cara demokrasi barat
ikatlah dirimu pada orang yang matang pikirannya
sebab ratusan keledai takkan dapat dipadu dg otak manusia yang luhur jiwanya
inilah
negeri yang dirancang GAJAH MADA sebagai persatuan nusantara, negeri
damai dg APARAT Pelindung, pendidik bukan Tirani, bukan
dengan POLITIK NICOLLO MACHEAVELLI. tapi sayang seribu sayang keingginan
ini harus tertunda kembali setelah melihat berbagai tragedi dan tingkah dan
polah yang yang dilakukan BAPAK-BAPAK berseragam dan berdasi (klaimnya
yg satu pengayom satunya Perwakilan kayaknya agak tdk pantas klo kita
dukung kita bela malah klo kerjanya tetap bs diganti Polusi Negara??!!
satunya kata bang Iwan Fals bilang hanya Tidur sambil pake Safari).
masih
jelas dalam ingatan kita berbagai tragedi akibat tingkah pola mereka,
mulai Century, Pembanggunan Gedung Senayan, bagi2 Mobil, yang paling
Heboh si Gayus.. semua belum jelas ditambah yang baru Nazaruddin dan
Nunung yang hampir semuanya berhubungan dg bapak-bapak. diperparah lagi
sikap tidak mau kalah para "HANSIP" negeri ini yang giat n Rajin banget
menginjak HAM, pembunuhan + rekayasa, guru ngaji di Sidoarjo,
perselingkuhan dengan Istri teman di Bojonegoro, Pemberian Fasilitas
untuk Kabur Elizabet, Membiarkan Pembunuhan di Instusinya sendiri di
sby, Pemalakan dan Pembunuhan Erik d bangkalan, Stress akhirnya
membunuh ayahnya sendiri jawa tengah selanjutnya 1000 POLISI Positif
Narkoba di aceh, yang terbaru Pembantaian Rakyat karena lahan sawit yang
mengakibatkan 30 orang meninggal (klo disebut semua bs kebakaran jenggot
tuh bapak). Apa yang salah??, Manageman, Relasi n konsolidasi internal?
ato anda memang sudah tidak layak tuk jadi Hansip?? Aku g tahu apakah
Anda Pantas disebut Polisi atau Polusi, terserahlah yang jelas setiap
perbuatan harus dipertanggung jawabkan, apapun dan bagaimanapun.
Assalmu'alaikum.. Salam ukhuwa.. Sangat bagus artikelnya... izin copas y..
BalasHapus