MISTERI WAKTU
Waktu mengelincirkan dan mengkikis kesadaran kita terus menerus.
waktu meaksa kita merasa bahwa masa kini adalah nyata sedangkan masa
lalu dan masa yang akan datang tidak nyata. masa silam telah tiada dan
masa yang akan datang belum tiba. terdidik dalam kebudayaan yang
dibentuk kristen, kita memiliki keabsahan pemikiran tentang waktu. di
dalamnya, kita menemukan teka-teki Augustine tentang waktu dan
ukurannya.demikian juga tentang waktu yang menyebar luas sebagai mitos
jalan sebagai arus yang mengalir atau sebagai lautan ruang waktu dan
relativitas Einstein, yang lain mungkin tertarik dengan teori infinitas
dan kontinum, dan sebagian lain mungkin sadar akan antinomi yang
diciptakan Kant tentang waktu. waktu adalah dimensi keempat atau
memandang asimentri temporal yang tampak darii semesta. Dunia islam
menggebangkan teori tentang waktu terkait mistisme (tasawuf) khususnya
mengaduk konsepsi yang tampaknya kontradiktif tentang pemahaman temporal
menjadi pemahaman terpadu tentang pengalaman manusia. dalam menguji
sebagian konsepsi ini alangkah baik klo sedikit sy mengulas beberapa
analisis pada kekayaan negeri Persia yasng terkait waktu.Ketika orang Arab menaklukan persia, yang membawa tradisi Arab Jahiliyah, pesan al-Quran dan adat istiadat Masyarakat Madinah, orang Persia bertemu sekelompok orang dengan konsepsi waktu yang mengakar dalam penglaman DAHR, perluAsan waktu tanpa batas, sebagaimana dalam angin gurun yang menghapus jejak kaki di padang pasir yang merentang ke cakrawala. dalam puisi Arab lama DAHR juga disebut "malam atau siang" dipandang sebagai sebuah wujud yang hampir mitis dari waktu yang menelan semuanya, penyebab kebahagiaan dan penderitaan duniawi. ia adalah ajal kematian , ia juga takdir. waktu selalu bergerak ia mengubah segala sesuatu, dan tak ada sesuatupun yang dapat menghentikannya. waktu adalah manisfestasi nasib yang kekuatan destruktifnya diharapkan menimpa muhammad oleh orang Makkah.
Waktu mengekspresikan transeinsi segala hal membawa nasib baik kesukuan atau menyebabkan kematian yang terkasih. sebagaimna unsur yang pasti DAHR tidak pernah gagal mengenai sasarannya. Dahr mengayun seperti nasib ia dapat ditransendensi oleh sebuah momen yang terekam dalam ingatan kesukuan. (tulisan ini merupakan inspirasi dalam kuliah tutorial dg Prof Dr. Abdullah Khozin Afandi MA.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar