Ungkapan ini mungkin sedikit mengugah karena ditulis dengan judul
Provokatif. tapi pada hakikatnya tulisan ini hendak mengajak kita
(pastinya alfaqir ini) untuk kembali merenungkan Hakikat kemanusiaan
kita, apa yang selama ini telah kita lakukan, bagaimana pola hidup kita
selama ini. bagaimana interaksi dengan sesama.
Teringat kembali
pada tulisan Nietzsche mengumandangkan kematian Tuhan “Tuhan sudah mati.
Tuhan tetap mati. Dan kita telah membunuhnya. itulah yang diungkap
Nietzsche,tapi apakah benar Tuhan telah mati??? aku katakan Tuhan
semakin banyak memenuhi setiap Ruang dalam Galaxy kita, seperti tikus
mengerogoti budaya baik kita, seperti lintah menghisap setiap nadi dan
darah kita dia hidup dalam berbagai dimensi dengan seribu wajah dia
menjelma dalam aksiologi Dramaturgi.dengan segenap Sifatnya Yang Maha
Sombong dengan kefanaanya, Yang Maha Pintar dengan kebodohannya, Yang
Maha Bijaksana dengan kesewenang wenangannya, Yang Maha Adil dengan
Penindasannya Yang Maha Kaya dengan Korupsinya. lho lho... kok seperti
ini TUhan knp bisa mempunyai sifat seperti ini....... tentunya ini bukan sifat tp manusia dengan
segala sifatnya yang berusaha meminjam Sifat2 ilahiyah, sifat yang Maha
mulia yang tidak boleh dipinjam.
Ibnu Athaillah Dalam sharah
Hikam menyebutkan bahwa manusia hanya mempunya empat Sifat yaitu Miskin,
Apes, Hina dan Mati... 4 sifat ini adalah sifat dasar manusia, namun
dalam realitas yang ada sifat ini berusaha dikubur dan dengan enjoynya, dan kita mengantinya dengan sifatNYA. sehingga secara tidak langsung kita telah
memproklamirkan diri kita sebagai Tuhan baru dan dg sifat yang MAHA
inilah kita berbuat sesuka hati, kita bertingkah semau Gue. dan kita
berucap seenak kata tanpa memandang 4 sifat dasar kita. marilah kita
bunuh Tuhan dalam diri kita (sombong egois Merasa hebat pintar anggun,
gagah ....) dan kembali MENJADI HAMBA YANG SETIA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar