Minggu, 15 Januari 2012

DIONYSUS SANG DEWA ANGGUR (MITOLOGI YUNANI II)

satu-satunya dewa yang memiliki orang tua manusia adalah Dionysus. Anugerah ajaibnya, air suling buah anggur adalah pembawa kegembiraan maupun penyebab kegilaan. Ciptaannya yang memabukkan itu bisa membuat heboh peminumnya dan juga menyulut kekacauan akibat mabuk. Pada masa kuno, pemujanya berkumpul di hutan dan menari untuk menghormatinya dan minum hingga mabuk. Prajurit Troya ingin terbebas dari kegelisahan dengan ramuan mujarabnya. Sungguh, itulah kenyataannya sepanjang zaman sampai saat ini. DIA dilahirkan di Thebe ibunya bernama Semele (bukan Semele kete :D). setelah Tumbuh dewasa dia berkelana dari satu negeri ke negeri yang lain, disetiap tempat dia mengajari manusia untuk menyembahnya. dia dikenal sebagai dewa welas asih walaupun kadang sifat jahat sering kali dia tampakkan bagi manusia yang suka menghinanya. Dia juga seringkali membuat manusia gila, Maenad dan Bacchante adalah julukan bagi kaum wanita yang sangat menyukai pesta anggur (gila). ketiaka cawan2 suci sang Dewa dituang maka para perempuan akan histeris mereka mulai menari dan bernyanyi kadangkala dalam ketidak sadarannyanya mereka robek bajunya sendiri, dan dari bibir mereka mulai mengalun irama indah nyanyian kesunyian ;

Oh, kenikmatan di atas gunung
tarian dan nyanyian.
terbangkan kesibukan yang menjengkelkan
oh nikmatnya tenggelam kedalam lautan darah.
mari kita tuang dalam wangi bersama elusan lembut sang dewa anggur.

para dewa sangat suka kuil mereka hidup dengan sesembahan di dalamnya tapi Maenad tdk punya kuil mereka hidup dalam belantara keabadian, mereka tidur dalam hamparan rumput menghijau, dibawah pucuk-pucuk cemara yang berguguran, dalam damai dalam kebebasan. Pemujaan terhadap Dionysus berkisar diantara dua gagasan berikut pertama kebebasan yang luar biasa dan kedua kebiadaban. yang pertama diungkap dalam sebuah Sair :

Ia yang terkunci diikat dengan emas
sahabat meanad adalah obur kegembiraan
dalam damai ia menari.

dia digambarkan sebagai dewa yang jahat:

Ia yang mengejek ketawa
akan diburu sebagai mangsanya
terjerat dan terseret dalam kematian
dalam mabuk para pengikut

Anggur memiliki kebaikan dan keburukan, dan bangsa Yunani adalah bangsa yang dapat melihat kenyataan dengan gamblang, mereka tdk menutup mata akan bahaya meminum anggur, namun kadangkala dalam kemabukan tercipta rasa damai dan aman.

membaca Kisah ini (Mitologi Yunani) mengingatkanku pada potret Maulana RUmi bagaimana dia memposisikan anggur sebagai media dalam menemukan hakikat, anggur dan tarian akan membawa pada penghampaan diri, dan dengan anggur segala sifat kotor insaniyah akan lenyap.
dalam tradisi Mistik Islam Anggur seringkali menjadi kajian menarik para tokoh sufi sejak awal, karena pada hakikatnya inti dari sufisme adalah penyatuan pada Tuhan (Ibn Arabi berbeda dengan konsep al-Sirhindi "Memanusiakan manusia") hanya dengan anggurlah imajenasi akan berkembang, dan sampai pada batas ketuhanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar